ASTEROID

BAB 1 Pengenalan Asteroid

    Menurut NASA, pengertian asteroid adalah sisa-sisa batuan di luar angkasa yang berasal dari pembentukan awal tata surya sekitar 4.6 miliar tahun yang lalu.

    Asteroid juga biasa disebut planet minor atau planetoid. Asteroid memiliki ukuran yang lebih kecil dari planet tetapi lebih besar dari meteorit. Asteroid berbeda dengan komet berdasarkan penampakan visual, komet memperlihatkan ekor sedangkan asteroid tidak. Untuk meteoroid, singkatnya ini adalah sebuah objek mirip asteroid namun memiliki ukuran yang lebih kecil dari asteroid. Ukurannya berkisar dari butiran debu hingga asteroid kecil.

    Asteroid pertama ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi yang biasa disebut Ceres. Pada awalnya Ceres dipertimbangkan sebagai planet baru, namun penemuannya diikuti dengan penemuan benda langit lain serupa, yang dengan peralatan saat itu terlihat seperti titik-titik cahaya seperti bintang, namun memiliki cakram planet  dalam bentuk kecil atau tidak sama sekali. mereka secara mudah dapat dibedakan dengan bintang karena gerakannya yang terlihat, hal ini mendorong astronom Sir Wiliam Herchel untuk mengusulkan istilah asteroid, berasal dari bahasa yunani kuno aster, yang artinya "bintang, planet"

    Asteroid umumnya terdapat di bagian dalam tata surya (bagian yang lebih dalam dari orbit Neptunus). Mayoritas asteroid yang diketahui mengorbit di sabuk asteroid, yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter. Adapun beberapa yang berbagi orbit dengan Jupiter (asteroid Troy Jupiter).

 


BAB 2 Klasifikasi Asteroid

    Asteroid diklasifikasi kan berdasarkan komposisi dan lokasi orbitnya. Berdasarkan komposisi asteroid dibedakan menjadi tiga tipe: tipe C (carbonace-karbon), tipe S (silicaceous-silika dan logam), dan tipe M (metalic-logam).

    Asteroid tipe C (carbonace-karbon) memiliki warna yang cenderung gelap, karena kandungannya kaya akan karbon. Asteroid ini sangat umum di temukan, mereka memiliki persentase ditemukan sekitar 72% untuk di temukan. Asteroid ini biasanya mengandung senyawa organik seperti air, contohnya seperti asteroid Bennu dan Ryugu yang mengandung air di komposisinya.

    Asteroid tipe S (silicaceous-silika dan logam) biasanya memiliki warna yang terang, dengan kandungan silika (batuan) dan logam seperti besi yang lebih dominan. Umumnya terdapat di bagian dalam sabuk asteroid. contohnya seperti asteroid Eros

    Asteroid tipe M (metallic-logam) tipe asteroid yang kaya akan besi. Mereka memiliki persentase ditemukan yang lumayan kecil sekitar 10%. Asteroid tipe ini memiliki potensi menjadi sumber tambang logam luar angkasa, dikarenakan komposisinya yang kaya akan logam, contohnya seperti asteroid Psyche

    Berdasarkan lokasi orbitnya asteroid juga dibagi menjadi tiga: asteroid sabuk utama (Main Belt Asteroid-MBA), asteroid Trojan, dan asteroid dekat bumi (Near Earth Asteroid-NEA).

    Asteroid sabuk utama (Main Belt Asteroid-MBA) merupakan asteroid yang memiliki orbit di antara Mars dan Jupiter. Wilayah ini memiliki sangat banyak asteroid salah satunya Ceres.

    Asteroid Trojan, tipe asteroid yang biasanya mengorbit di titik lagrange planet besar, contohnya seperti kumpulan asteroid Trojan Jupiter: Hektor dan Ptrodus


    Asteroid dekat Bumi (Near Eart Asteroid-NEA) merupakan asteroid yang memiliki orbit dekat atau memotong orbit Bumi. Salah satu contohnya adalah yang sedang populer di tahun 2025 ini YR4 yang menghabiskan waktu lebih banyak di bagian luar orbit Bumi, yang biasa disebut orbit Apollo. Orbit Amor, orbit yang mendekati orbit Bumi tetapi tidak memotongnya. Orbit Aten, orbit yang memotong orbit bumi, namun tidak seperti Apollo, asteroid dengan orbit Aten menghabiskan sebagian besar waktunya di bagian dalam orbit Bumi.

 

 BAB 3 Pergerakan dan Tumbukan Asteroid

A. Pergerakan Asteroid

    Asteroid bergerak mengikuti orbitnya. Namun kenapa asteroid tersebut bergerak mengikuti orbitnya?, adakah sebuah sistem yang dapat menentukan dengan pasti pergerakan dari sebuah asteroid?, dan apakah sistem tersebut dapat berubah atau diganggu, sehingga membuat sebuah asteroid melenceng dari sistem yang diprediksikan.

    Menurut hukum kapler I, lintasan orbit asteroid mengelilingi matahari berbentuk elips yang ditentukan oleh nilai eksentrisitas (e) elips. Semakin besar nilai eksentrisitasnya maka bentuk lintasan akan semakin elips, sebaliknya semakin tinggi nilai eksentrisitasnya maka bentuk lintasan akan semakin mendekati bentuk lingkaran. nilai eksentrisitas untuk elips adalah, lebih besar dari 0 (nol), dan lebih kecil dari 1 (satu).

    Menurut hukum kapler II, orbit asteroid akan melambat ketika asteroid bergerak menjauhi matahari, sebaliknya kecepatan asteroid akan semakin cepat ketika asteroid mulai mendekati matahari. Jadi kecepatan minimum asteroid adalah ketika berada di titik terjauhnya dengan matahari (titik aphelion), dan kecepatan maksimumnya adalah ketika berada di titik terdekatnya dengan matahari (titik perihelion).

    Menurut hukum kapler III, kuadrat dari periode orbit sebuah asteroid berbanding lulur dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya terhadap matahari. Yang artinya semakin jauh jarak rata-ratanya dengan matahari maka periode asteroid tersebut mengelilingi matahari akan semakin lama.

   Gravitasi yang kuat dapat mempengaruhi gerak dan orbit asteroid, contohnya seperti pengaruh gravitasi Jupiter terhadap sebagian asteroid. Jupiter sebagai planet terbesar di tata surya tentunya memiliki pengaruh yang besar, bahkan hingga dapat menstabilkan sekumpulan asteroid di titik lagrangenya (asteroid troja Jupiter)


Selain menstabilkan asteroid di titik lagrangenya, Jupiter juga bahkan terkadang mempengaruhi sebagian asteroid di sabuk asteroid, bahkan terdapat beberapa daerah di sabuk asteroid yang di sebut celah Kirkwood, sebuah daerah di mana asteroid terusir akibat resonansi gravitasi dengan Jupiter. 

    Efek yarkovsky juga berperan besar dalam mempengaruhi orbit sebuah asteroid. Efek yarkovsky adalah adalah perubahan kecil dalam orbit asteroid yang disebabkan oleh pancaran panas (radiasi inframerah) dari matahar. Diawali dari matahari yang memanaskan permukaan asteroid, saat bagian yang dipanaskan berotasi memasuki fase malam bagian tersebut melepaskan energi dalam bentuk radiasi inframerah. Karena radiasi ini memiliki momentum kecil, ia dapat menciptakan dorongan kecil yang dapat mempengaruhi orbit asteroid dalam jangka panjang.

    Efek yarkovsky dapat menyebabkan asteroid mendekati atau menjauhi matahari tergantung dari arah rotasinya, bila searah dengan revolusinya (rotasi prograte) asteroid akan terdorong ke luar menjauhi matahari, sebaliknya jika arah rotasi berlawanan dengan arah revolusi asteroid akan terdorong ke dalam mendekati matahari.

    Meskipun dorongan dari efek yarkovsky ini terbilang kecil, dalam jangka waktu ribuan hingga jutaan tahun efek ini dapat menggeser asteroid ratusan ribu kilometer dari orbit awal. Menurut beberapa perhitungan asteroid berdiameter besar sekitar 1 kilometer dapat bergeser 15 juta kilometer dalam jangka waktu 1 juta tahun. Sedangkan asteroid yang berukuran kecil dapat mengalami efek yang lebih signifikan dalam jangka waktu singkat, asteroid berukuran kecil lebih terpengaruh karena masanya yang lebih ringan. Arah dan kecepatan rotasi juga berpengaruh menentukan kekuatan dorongan. Selain itu material penyusun asteroid dapat mempengaruhi seberapa banyak efek yarkovsky yang dapat dihasil kan, seperti asteroid dengan kandungan karbon yang tinggi dapat menyerap panas dengan lebih baik, membuatnya menghasilkan efek yang lebih banyak.

B. Tumbukan Asteroid

    Tumbukan bukanlah hal yang langka di luar angkasa, hampir semua benda langit pernah mengalami tumbukan, termasuk asteroid, baik tumbukan asteroid dengan benda lain, ataupun asteroid dengan asteroid lain. Tumbukan biasa terjadi apabila dua buah benda memiliki lintasan orbit yang saling berpotongan dan dalam saat yang sama melalui area yang sama. Dalam kasus asteroid tumbukan bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti perubahan bentuk orbit secara tiba tiba karena gravitasi plenet, atau perubahan yang kecil namun signifikan karena efek yarkovsky. Namun pada intinya, tumbukan tersebut bisa terjadi apabila faktor-faktor tadi membuat lintasan orbit dari asteroid memotong orbit lain.

    Dampak dari tumbukan asteroid bisa banyak sekali, dimulai dari jika asteroid bertumbukan degan objek yang berukuran jauh lebih besar seperti bumi contohnya, tumbukan akan membentuk kawah di area tumbukan, atau bahkan bisa mengubah iklim suatu planet, seperti tumbukan yang pernah terjadi di zaman dinosaurus, yang bahkan dapat memusnahkan sebuah spesies. Lalu ada tumbukan dengan objek seukuran, misalnya tumbukan antar asteroid. Tidak seperti tumbukan asteroid dengan objek yang jauh lebih besar tumbukan degan objek yang seukuran, dengan asteroid lain misalnya, dapat menghancurkan salah satu atau kedua asteroid tersebut menjadi beberapa bagian, tergantung dari ukurannya objek hasil tumbukan ini dapat berudah nama menjadi meteoroid, atau hanya menjadi asteroid berukuran kecil. Walaupun tidak secara langsung mempengaruhi bumi tumbukan antar objek yang seukuran dapat membuat sebagian hasil dari tumbukan terlempar dari orbitnya, dan terkadang hasil dari tumbukan dapat berpapasan dengan bumi atau bahkan mungkin memasuki atmosfer bumi.


BAB 4 Eksplorasi Asteroid

A. Eksplorasi Asteroid 

    Asteroid merupakan kapsul waktu yang menyimpan sejarah alam semesta. Asteroid juga menyimpan informasi mengenai sejarah pembentukan planet. Dengan mempelajarinya kita bisa lebih memahami tentang sejarah sejarah tata surya yang tersimpan di dalamnya. Tidak hanya itu, dengan mempelajari cara  asteroid bergerak kita bisa memprediksi dan memetakan orbitnya, memberi tahu kita tentang potensi tumbukannya dengan Bumi, memberi kita waktu untuk mempersiapkan diri akan bencana yang mungkin akan datang.

    Dalam eksplorasi asteroid terdapat berbagai macam metode yang digunakan tergantung dari tujuan eksplorasi tersebut. Metode-metode ini membantu para ilmuan untuk dapat mempelajari asteroid lebih dalam lagi.

    Biasanya sebelum mengirim wahana eksplorasi, ilmuan terlebih dahulu mengamati asteroid menggunakan teleskop optik untuk memperkirakan orbit dan mencari tahu sifat-sifatnya, kemudian menggunakan teleskop radar untuk memetakan bentuk dan rotasinya. Penggunaan teleskop ini merupakan metode paling praktis dan murah dalam eksplorasi asteroid, walaupun begitu metode ini adalah metode paling penting dalam memulai eksplorasi, karena tanpa data-data yang cukup, wahana eksplorasi tidak akan pernah bisa mendarat atau bahkan sampai ke asteroid tujuan.

    Setelah informasi dan data-data mengenai asteroid cukup, para ilmuan akan mengirimkan pesawat ruang angkasa menuju lokasi dekat asteroid dengan membawa wahana eksplorasi yang biasanya dilengkapi dengan lengan biotik untuk mengambil sampel. Tergantung misinya wahana bisa saja mendarat dan mengambil sampel, atau hanya mengorbit dan mengambil gambar dari dekat (memetakan permukaan). 

    Metode ini tidak kalah penting dengan eksplorasi menggunakan teleskop dan radar. Selain biayanya yang sangat mahal, metode ini juga sangat berpengaruh terhadap penelitian lebih mendalam mengenai asteroid. Karena metode ini memungkinkan ilmuan untuk dapat langsung menganalisis komposisi sebuah asteroid melalui sampel yang dibawa pulang oleh wahana eksplorasi.

  Hasil yang diberikan adalah pengetahuan mendalam mengenai asteroid, pengetahuan-pengetahuan ini memberi kita banyak informasi mengenai sejarah alam semesta hingga sejarah pembentukan planet.

B. Dampak Eksplorasi Asteroid

     Sains, pertahanan, ekonomi, teknologi, hingga eksplorasi. Semua itu dapat terdempak secara langsung maupun tidak langsung. Eksplorasi asteroid tidak hanya soal menerbangkan wahana antariksa untuk mengambil sampel. Setiap bagian yang didapat bisa saja menjadi tombak ilmu pengetahuan baru. 

   Asteroid terbentuk hampir berbarengan dengan objek luar angkasa lain (tata surya),  membuatnya memiliki umur yang hampir sama dengan tata surya. Dengan mempelajarinya, ilmu pengetahuan mengenai sejarah tata surya akan semakin luas. Ilmu ilmu itu dapat menjadi sebuah landasan kokoh untuk mempelajari asal usul terbentuknya planet, asal usul kehidupan di bumi, asal usul bulan, dan bahkan asal usul matahari kita.

    Dalam pertahanan, Eksplorasi asteroid dapat memberikan gambaran yang hampir akurat mengenai jalur orbitnya. Membuat bumi dapat bersiap jika prediksi tumbukan ditemukan. kemudian dengan mempelajari komposisinya kita bisa mencari metode paling tepat untuk menghindari tumbukan, bisa dengan menghancurkan asteroidnya atau sekedar mengubah arah gerak orbitnya. Sistem pertahanan seperti ini memerlukan biaya yang tidak murah, membuatnya harus mendapatkan kesuksesan dalam sekali percobaan, di sinilah peran data data dari eksplorasi asteroid berguna. dengan melihat dan melakukan perhitungan, sebuah misi pertahanan bumi dapat terlaksana dengan baik dan sangat akurat.

     Dibalik dampak baiknya, seperti hal hal lainnya, eksplorasi asteroid juga memiliki dampak buruk. Misi eksplorasi asteroid terhadap asteroid kecil secara langsung memiliki potensi mengubah jalur orbit dari asteroid tersebut, membuatnya memiliki kemungkinan bergerak ke jalur orbit yang membahayakan bumi, asteroid bisa saja bertumbukan dengan bumi langsung, atau membentur  asteroid lain dan membuatnya berpotensi bertumbukan dengan bumi. Selain itu puing atau bagian dari alat eksplorasi terkadang tertinggal dan meningkatkan jumlah sampah luar angkasa yang dapat berpotensi memicu tabrakan beruntun. Walaupun memang setiap dampak buruk yang disebutkan hanya sebatas potensi.


BAB 5 kesimpulan

    Asteroid adalah sisa-sisa pembentukan tata surya yang sebagian besar ditemukan di sebuk asteroid antara orbit Mars dan Jupiter, tetapi ada beberapa juga yang dapat dijumpai dekat dengan bumi. Dengan berbagai macam tipe, berbagai macam bentuk orbit , dan berbagai macam cara untuk bergerak. Asteroid memberikan manfaat sekaligus ancaman bagi bumi, dan penelitian dan eksplorasi menjadi titik penentu sebuah asteroid menjadi ancaman atau manfaat. Begitu banyak hal yang dapat kita pelajari dari asteroid. 

Komentar

  1. Yarkovsky, cantik banget namanya😩 BTW ditunggu lanjutannya!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kan, nama Yarkovsky itu kedengaran cantik banget. BTW makasih udah baca. 😊

      Hapus

Posting Komentar